Berbagai Jenis Virus yang Menyerang Rongga Mulut dan Sering Diidap Anak
Jakarta -
An
ak mud
ah s
akit ut
am
any
a k
aren
a d
ay
a t
ah
an tubuh y
ang buruk. T
anp
a dis
ad
ari, penyeb
abny
a ad
any
a virus y
ang menyeb
ar d
ari or
ang terdek
at,
at
au d
ari lingkung
an sekit
ar y
ang berpotensi seb
ag
ai sumber ut
am
a penul
ar
an.
Perluny
a
eduk
asi mengen
ai pentingny
a menj
ag
a an
ak d
ari virus y
ang terseb
ar
menj
adi s
al
ah s
atu perh
ati
an d
ari Universit
as Indonesi
a. K
aren
any
a,
merek
a mel
akuk
an
Aksi R
am
ah
An
ak untuk mengen
alk
an kel
ain
an rongg
a mulut
y
ang ker
ap diid
ap
an
ak
akib
at infeksi.
"J
adi
kebersihan mulut dan gigi
s
ang
atl
ah penting, tid
ak h
any
a berl
aku b
agi or
ang dew
as
a s
aj
a, tet
api
kebersih
an mulut d
an gigi bu
ah h
ati jug
a perlu diperh
atik
an," tutur drg.
Indri
asti Ind
ah W
ardh
any, Sp.PM(K) kep
ad
a detikHealth beber
ap
a w
aktu l
alu.
Lebih l
anjut, dr Indri menj
ab
ark
an mengen
ai beber
ap
a jenis virus y
ang menyer
ang rongg
a mulut d
an sering diid
ap
an
ak.
1. Virus Herpes Simpleks
Virus seringkali
menyebabkan luka di sekitar mulut anak. Penyebabnya beragam, bisa karena
menular dari airu liur orang dewasa ketika mencium anak atau tertular
dari anak lainnya.
Dikutip dari Healthy Children, virus
jenis ini kadang disebut sebagai herpes oral karena gejalanya seperti
pembentukan lepuhan kecil di sekitar mulut, dagu, pipi, bahkan hidung.
Setelah beberapa hari, lepuhannya bisa mengempes dan sembuh dalam satu
atau dua minggu.
2. Virus Herpes Zoster
Pada
anak, jenis herpes zoster sering disebut dengan varicella atau cacar
air. Penularan herpes zoster hanya terjadi jika ada kontak dengan kulit
yang terinfeksi. Oleh karena itu, biasanya anak yang terjangkit herpes
zoster atau cacar air 'diasingkan' terlebih dahulu agar tidak menulari
teman-temannya.
3. Picornavirus
Picornavirus lebih dikenal dengan sebutan flu Singapura yang tentu sangat menular. Dikutip dari laman NCBI,
virus ini diidap oleh lebih dari 75 persen anak pada umur kurang dari 5
tahun. Viru ini menyerang di sekitar mulut, telapak kaki, dan telapak
tangan.
4. Paramyxovirus
Paramyxovirus
merupakan virus penyebab terjadinya gondongan. Ditularkan dari satu anak
ke anak lain melalui kontak langsung dari cairan yang keluar dari
hidung dan tenggorokan seperti bersin atau air liur.
Mengutip Children Hospital,
gejalanya bisa bervariasi untuk setiap anak. Diperlukan waktu antara 16
hingga 18 hari bagi anak untuk mengembangkan tanda-tanda gondong
setelah kontak dengan penyakit tersebut. Adapun beberapa tandanya yakni
demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang dan tidak enak badan.