Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut Oleh Prodi Kedokteran Gigi UMY

Minggu, 10 Maret 2019 11:35

PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT OLEH PRODI KEDOKTERAN GIGI UMY: “PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA PENGUKURAN KARIES GIGI MENGGUNAKAN INDEKS DMF-T”

Hasil survei yang pernah dilakukan oleh dosen Prodi KG UMY pada tahun 2017 menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi menyikat gigi masyarakat Dusun Pendul, Desa Argorejo, Sedayu Bantul adalah sebanyak 2 kali sehari, akan tetapi waktu, durasi dan teknik menyikat gigi belum benar.

Rata-rata tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut masyarakat cenderung rendah, serta angka karies/lubang gigi sangat tinggi yaitu rata-rata 8 gigi per-orang.

Berdasarkan hasil survei tersebut dan dukungan penuh dari LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dosen Prodi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (drg. Sri Utami, MPH.; drg. Novitasari Ratna Astuti, MPH. dan drg. Afina Hasnasari Heningtyas, MPH.) beserta 4 mahasiswa (Ollyvia, Arya, Fajar dan Azis), membuat dan melaksanakan program pengabdian masyarakat untuk Dusun Pendul, berupa program pemberdayaan masyarakat terkait pengetahuan dan perilaku kesehatan gigi mulut serta cara pengukuran karies/lubang gigi dengan menggunakan indeks DMF-T. Sasaran kegiatan program adalah 12 kader kesehatan gigi dan mulut Dusun Pendul pada hari Sabtu 09 Maret 2019.

Tujuan kegiatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta kader di bidang kesehatan gigi dan mulut, sehingga dapat tercapai perilaku hidup sehat khususnya kesehatan gigi dan mulut dan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara mandiri (empowerment) sedangkan tujuan khusus yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan kader tentang UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat)

2. Meningkatkan pengetahuan kader tentang kesehatan gigi secara umum

3. Meningkatkan pengetahuan kader tentang cara-cara pencegahan penyakit gigi dan mulut

4. Meningkatkan kemampuan kader tentang cara pemerikaan gigi dan mulut secara sederhana (pengukuran indeks DMF-t) dengan menggunakan alat diagnostik pada warga dusun Pendul.

5. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pertolongan pertama pada sakit gigi

6. Meningkatkan kader tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar

7. Meningkatkan kemampuan kader tentang cara melakukan sistem rujukan kesehatan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan

8. Meningkatkan kemampuan kader tentang teknik melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada warga.

Pelaksanaan kegiatan antara lain berupa penyampaian materi tentang bagaimana melakukan penyuluhan yang baik dan benar dengan berbagai media penyuluhan seperti poster, gigi phantom, boneka papet dan lain sebagainya, serta bagaimana melakukan ajakan/persuasi kepada anggota keluarga, tetangga serta masyarakat sekitar terkait pencegahan penyakit gigi dan mulut serta perilaku hidup bersih dan sehat terutama kesehatan gigi dan mulut.

Evaluasi keberhasilan program:

1) Evaluasi jangka pendek
Evaluasi sesaat pada saat kegiatan dilaksanakan, yaitu berupa pretest dan posttest.

Hasilevaluasi ini menunjukkan kenaikan nilai pre test dan posttest dari para kader tentang tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut dan teknik melakukan penyuluhan dengan baik dan benar.

2) Evaluasi jangka panjang

• Dengan aktifnya kegiatan para kader, diharapkan akan adanya peningkatan pengetahuan kesehatan gigi mulut masyarakat Dusun Pendul, dengan indikatornya berupa perubahan perilaku kesehatan gigi dan mulut, serta motivasi dan pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi mulut meningkat. (bekerjasama dengan pihak puskesmas)

• Dengan aktifnya para kader dalam melakukan pemeriksaan karies masyarakat sekitar, maka status karies gigi akan terpantau dari waktu ke waktu (surveilans karies gigi), sehingga masyarakat mampu mendapatkan dan mempunyai data karies gigi secara mandiri dan bertahap, untuk kemudian bisa ditentukan program penanggulangan oleh pihak terkait.

Indikatornyaadalah berupa ketersediaan data karies gigi secara berkelanjutan.

• Indikator-indikator tersebut yang akan di evaluasi dalam jangka panjang, sebagai kontinuitas program ini. (*)