Deretan gigi
permanen yang kita miliki sekarang, adalah hasil dari perilaku makan
saat balita. Sebab, pertumbuhan gigi permanen dipengaruhi oleh gigi
susu. Spesialis kedokteran gigi anak drg Tania Saskianti SpKGA PhD
mengatakan, yang sering terjadi berawal dari karies.
Seorang anak yang menderita karies datang dengan
gigi susu yang sudah tidak bisa dipertahankan, akhirnya harus dicabut.
Dan pada gigi susu, celah antar gigi yang berlubang akan ditutupi oleh
gigi yang bergeser secara otomatis. Hal itu membuat gigi permanen akan
tumbuh dengan berdesakan.
’’Nah, kalau gini secara estetika jelek, lagipula
gigi yang berdesakan itu sulit dibersihkan dan rentan jadi sarang
kuman,’’ imbuhnya.
Selain itu, Tania merekomendasikan para orang tua
untuk mengajari anaknya minum susu dengan gelas. Namun bila anak tetap
minum menggunakan botol, batasi maksimal tiga jam waktu minum susu
dengan botol tersebut. ’’Pada usia dua tahun, gigi susu itu sudah
lengkap. Sedini mungkin dikenalkan cara gosok gigi yang benar,’’
tegasnya.
Untuk diketahui, orang tua mempunyai peran yang
paling besar dalam pertumbuhan gigi anak. Jadi Tania mengharapkan orang
tua bisa memberikan contoh menggosok gigi minimal dua kali sehari.
Karena ada pasien anaknya yang protes, merasa disuruh gosok gigi tapi
tidak pernah melihat orang tuanya gosok gigi. ’’Anak sekarang ini memang
kritis-kritis,’’ ungkapnya. (*)