Sisik ikan gurami berhasil membawa dua mahasiswa Fakultas Kedokteran
Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih juara pertama dalam
kompetisi riset mahasiswa kedokteran gigi tingkat ASEAN “Dental Student
Research Competition” 2017. Kompetisi yang dihelat di FKG UGM pada 14
Januari lalu ini diikuti 29 tim dari sejumlah perguruan tinggi yang
berasal dari berbagai negara anggota ASEAN.
Diana Fitri Muslimah dan Adityakrisna Yoshi Putra Wigianto dalam kompetisi itu mengajukan karya tulis berjudul “The Effect of Nanocalcium Paste form Osphronemus Goramy L. Scale for Remineralizing White Spot Lesion”.
Dalam paper tersebut, keduanya mengangkat potensi pemanfaatan sisik
ikan gurami untuk digunakan sebagai bahan remineralisasi dalam
pencegahan gigi berlubang.
Adit mengatakan sisik ikan gurami dipilih sebagai bahan
remineralisasi karena di dalamnya mengandung senyawa kalsium yang cukup
tinggi. Senyawa ini memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya proses
perlubangan pada gigi.
“Sisik ikan gurami ini mengandung kalsium lebih tinggi dibanding dengan sisik ikan lain,” jelasnya, Senin (23/1) di FKG UGM.
Sisik ikan gurami ini mengandung senyawa kalsium sebesar 7,5 persen.
Sedangkan ikan lainnya, memiliki kandungan mineral secara keseluruhan
sebanyak 2 persen saja.
Adit mengungkapkan selama ini sisik ikan gurami belum banyak
dimanfaatkan. Kebanyakan baru digunakan sebagai bahan kerajinan.
Sementara itu, belum dimanfaatkan secara optimal di bidang biomedis.
“Kami berupaya memanfaatkan bahan yang mudah didapat dan belum banyak dimanfaatkan di bidang kesehatan,” ujarnya.
Pemanfaatan limbah sisik ikan itu berupa pasta nano kalsium. Proses
pembuatan pasta ini dilakukan dengan mengolah sisik ikan gurami kedalam
bentuk serbuk berukuran nano untuk memudahkan proses remineralisasi.
Selanjutnya, serbuk yang didapat dicampur dengan gliserin hingga
berbentuk pasta.
“Hasilnya adalah pasta nano kalsium yang dapat digunakan untuk mencegah gigi berlubang,” tambah Diana.
Khasiat pasta sisik ikan gurami tersebut telah diuji coba pada gigi
marmut Cavia cobaya. Hasilnya, pasta ini mampu mencegah gigi berlubang
seperti halnya dengan bahan remineralisasi yang ada di pasaran.
“Dari uji kadar kalsium dan fosfat menunjukkan pasta sisik ikan
gurami ini mampu meningkatkan kadar mineral gigi hingga 30 persen,”
jelas Diana.
Menurut Diana, pasta nano kalsium berbahan sisik ikan gurami ini
berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Terlebih ketersediaan sisik
ikan gurami sangat melimpah di Indonesia dan belum dimanfaatkan secara
maksimal.